"Kalau kekerasan terhadap perempuan yang melalui fisik maupun verbal. Kekerasan tidak hanya fisik atau verbal, tapi juga bisa dua-duanya, atau salah satunya. Tapi di sini aku melihat ini secara objektif, kekerasan juga bisa terjadi terhadap lelaki, bukan cuma perempuan," ujar Titi saat ditemui di Erasmus Hius, Setia Budi, Jakarta Selatan, Selasa (24/5/2016).
Ternyata Titi sendiri juga pernah mengalami kekerasan secara verbal. Untungnya hal tersebut tak membuatnya sampai merasakan trauma atau berurusan dengan pihak yang berwajib.
"Sebagai perempuan siapa yang mau dikerasi, apalagi laki-laki bilang perempuan sebagai kaum lemah. Tapi saya di sini akan memberi tahu pandangan terhadap ini. Pengalaman pribadi sih ada, lebih ke kekerasan verbal," tambahnya.
Bicara tentang kekerasan terhadap perempuan, Titi memiliki solusi bagi kaum perempuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan mereka. Diakuinya ini akan membantu dalam mencegah tindakan tersebut.
"Konteks kekerasan terhadap perempuan harus punya pengetahuan, harus mencegah dulu, kenapa laki-laki harus berbuat seperti itu. Perempuan juga suka tindas laki-laki, terutama perempuan yang kuat seperti aku. Jadi itu hal yang saya cermati agar tidak terjadi sama laki-laki dan perempuan. Apalagi sekarang udah setara," pungkasnya.
0 comments